Senin, 07 September 2009

New Face Of My Blog

Kemarin baru beres bikin header blog. Awalnya bingung juga mau didesain seperti apa, tapi yang jelas aku ingin dominasi warna biru pada blogku. Maka aku buat warna dasarnya biru dengan sedikit gradasi biru muda. Lalu aku taruh fotoku yang aku buat seperti tempelan, begitupun dengan judulnya aku bikin ada benang-benang yang seolah-seolah jahitan. Belakang judul aku beri garis-garis horizontal seperti buku bergaris yang kemudian aku beri tulisan dan gambar-gambar mirip goresan tangan anak TK. Kalian mungkin bisa melihatnya langsung di atas sana. Bagaimana menurut kalian? :)


I Like Second Hand Books

Niatnya pas hari Jumat kemarin cuma mengantar teman-teman kos beli buku kuliah yang bajakan di pasar blauran. Sebelumnya aku belum pernah pergi kesana karena bayanganku pasti hanya buku-buku baru bajakan, tapi dugaanku keliru. Banyak juga yang jual buku bekas juga. Kalo di Jl.Semarang tersedia buku bekas beraneka macam, sedangkan di Blauran lebih ke spesialis buku-buku pelajaran sekolah maupun kampus. Disini aku nemu buku yang udah tua banget dan aku cuma punya kopiannya saking aku pengin sekali punya buku ini dan akhirnya, tanpa di sengaja, dapat di Blauran itu. Buku itu merupakan buku biografi BJ. Habibie dan satunya lagi sebuah biografi juga dari Einstein. Semua buku tua banget. Warna kertasnya saja sudah menguning.

Abis dari Blauran kami meluncur ke toko buku diskon TOGA MAS. Nah, baru disini aku beli novel. Dua sekaligus. Satu novel Indonesia Negeri Van Orange dan satunya novel terjemahan yang aku lupa judulnya (nanti saja aku update lagi). Lalu kami berbuka di masjid Al-Falah. Di seberang jalan. Dapat pengalaman berbuka yang berbeda di sini. Ceritanya di posting selanjutnya aja, ya. Hhehehehe..

Rabu, 02 September 2009

Dapat Amunisi Semangat Baru

Menunggu peristiwa atau hal penting untuk diposkan di blog rasanya bodoh. Hampir sebulan tidak menulis hanya karena menunggu sesuatu yang tidak jelas datang dan nyatanya memang tidak ada yang datang. Sampai akhirnya kemarin buka-buka blognya Raditya Dika dan disana menemukan sebuah tulisan yang menggugah semangat menulisku kembali. Awalnya aku pikir dia, Raditya Dika maksudku, hanya mengisi blognya dengan tulisan-tulisan konyolnya saja dan jauh dari kesan serius, tapi ternyata dia bisa menulis tips bagaimana cara menulis blog yang baik dan di sini dia bicara soal elemen. Kalimat-kalimat yang ia gunakan pun berbeda dengan yang biasa kau baca di blognya. Tulisannya lebih mirip kolumnis Kompas ketimbang seorang Raditya Dika. Dan dia berhasil.

Kemudian dari sini aku berpikir bahwa manusia seperti dia saja yang sekarang menjadi manusia super sibuk masih sempat menulis untuk blognya, novel, dan proyek lainnya. Seperti yang ditulis di blognya bahwa setiap penulis yang baik pasti memiliki “voice”-nya sendiri. Seperti setiap manusia mempunyai ciri khas suaranya masing-masing yang mejadi pembeda sehingga orang yang membaca bisa langsung tahu bahwa itu tulisan kita. Untuk bisa mencapai itu tentunya dengan lebih banyak membaca dan berlatih menulis. Dan aku sedang berusaha untuk melakukan itu. Semoga saja tidak menguap di rongga mulut. 

P.S : Saat tulisan ini dibuat ramadhan sudah memasuki hari ke-9.