Minggu, 21 Juni 2009

Liburan: Gak Ngapa-ngapain


Seminggu libur kuliah, apalagi menjadi anak kos-kosan seperti aku ini , sungguh ingin mati saja. Final project tugas mata kuliah Sistem Operasi sama sekali belum aku kerjakan. Dan UAS kurang empat mata kuliah lagi, setelah itu selesai. Untungnya sisa mata kuliah yang belum itu tidak begitu menakutkan, jadi aku bisa benar-benar liburan: gak belajar sama sekali, hampir tiap malam pergi ke warnet dan online, dan pergi ke rental VCD untuk menyewa film. 

Berikut daftar film yang aku sewa: 
Little Miss Sunshine (penasaran dengan film ini)
My Father (film korea)
Get Smart (ini pilihan teman sekosku. Dia memohon padaku padahal aku sudah mengambil Sex and The City, tapi tak apalah. Aku juga belum nonton film ini)
A Recognizing to Your Saints (film yang sedang aku cari-cari)
Miss Congeniality (lagi-lagi teman sekosku yang penasaran dengan film jadul ini. Dia belum menontonnya)
The Davinci Code (tentu aku penasaran ingin menontonnya setelah aku menonton Angels and Demons di bioskop beberapa waktu lalu)

Little Miss Sunshine
Dari awal opening-nya saja aku sudah suka. Latar belakang musiknya. Dan gambarnya. Film ini bercerita mengenai satu anggota keluarga. Suami istri yang memiliki dua pasang anak. Dwayne, anak laki-lakinya, bersumpah untuk tidak bicara meskipun ia bisa bicara hingga ia diterima di Angkatan Udara Amerika untuk menjadi pilot, sedangkan Olive, anak perempuannya, sangat menggemari kontes kecantikan dan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Little Miss Sunshine. Kemudian ada si kakek yang mengkonsumsi heroin. Dan ada Frank, adik dari sang istri, yang baru saja dirawat di rumah sakit karena mencoba untuk bunuh diri, dan dia homo. Kemudian sang suami yang selalu membicarakan 9 langkah-nya untuk meraih kesuksesan. Hingga suatu hari Olive, anak perempuannya, mendapat kabar bahwa dirinya dapat tiket masuk untuk mengikuti pemilihan Little Miss Sunshine. Mau tak mau mereka harus mengantar Olive ke California, tempat berlangsungnya acara. Dengan mobil VW, mereka berangkat ke California. Dalam perjalanan bermil-mil itulah banyak sekali cerita seru dan lucu. Hingga si kakek meninggal sebelum melihat cucunya beraksi di atas panggung dan menari sesuai yang diajarkannya. Dwayne, yang akhirnya melanggar sumpahnya dan mulai bicara lagi lantaran diketahui bahwa ia buta warna dan tidak bisa menjadi pilot. Dan acara Olive kacau karena seluruh anggota keluarga naik ke atas panggung dan menari bersama Olive, lantaran panitia meminta Olive berhenti menari dan turun tapi ayah Olive bersikeras supaya anaknya menari hingga selesai. 
Film ini sangat lucu dan kalian bisa menangkap pesan yang begitu luar biasa di film ini. Yang aku tangkap di sini bahwa dalam satu keluarga harus saling mendukung dan dari situ keutuhan keluarga akan muncul dengan sendirinya. Bagaimana dengan pendapat kalian? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar