Kamis, 23 Juli 2009

Workshop La Lights Indie Movie 2009 : 3th Season

Workshop kali ini ada sedikit kemajuan jika dibandingkan dengan tahun lalu, tapi masih ada yang kurang. Progress-nya adalah ada sesi dimana penyampaiannya secara teknik, maksudnya di sesi ini kita praktek langsung mengenai lighting, frame, dan bikin film langsung (meskipun aku pikir mereka tidak sedang membuat film, tapi lebih ke gurauan bagaimana cara men-direct layaknya sutradara). Kemudian ada penjelasan dan contoh penulisan sinopsis yang nantinya akan membawamu ke babak berikutnya kalau ceritamu lolos. Namun sangat disayangkan pesertanya tidak seramai dengan tahun lalu dan film yang diputar jauh lebih sedikit. Untuk pembicaranya sendiri memang aku kagumi karya-karyanya. Dia adalah Ifa Isfansyah, sutradara Garuda di Dadaku dan aku berkesempatan bisa foto bareng dengan dia. Pembicara yang lainnya adalah Ho Yuhang (sutradara dari Malaysia), Arturo GP, dan dua lainnya dari kru film Cin(T)a, di mana mereka adalah finalis dari La Lights Indie Movie tahun-tahun sebelumnya. 
Namun satu yang sangat disayangkan untuk workshop kali ini yaitu aku harus berbesar hati bahwa ide cerita yang aku kumpulkan tidak mampu membawaku lolos ke babak berikutnya. Berhenti. Dan harus menunggu setahun lagi. 

Dalam workshop kemarin di dalam goody bag yang diberikan kepada setiap peserta workshop terdapat cheat sheet mengenai filmmaking. Setelah aku membacanya aku merasa benar-benar buta mengenai filmmaking. Jadi menurutku cheat sheet berguna sekali buat kalian yang tertarik untuk memproduksi/membuat sebuah film. Entah itu film pendek atau panjang atau yang lainnya.
Dengan ikhlas aku ketikkan ulang cheat sheet ini buat kalian. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

SHORT NARRATIVE FILMMAKING CHEAT SHEET
1.Pengen buat film?! Pengen aja nggak cukup!! Yang harus ditanyakan pada diri sendiri sebelum membuat fillmu:
a.Kenapa kamu pengen buat film ini?
b.Apa yang ingin kamu sampaikan melalui film ini?
c.Siapa calon penonton film ini?
d.Apa dan berapa modalmu untuk buat film?
e.Apa yang kamu punya?
f.Apa yang kamu tidak punya?
g.Dimana kamu bica cari yang tidak kamu punya?
h.Apakah kamu mengerti proses produksi filmmu?
i.Dimana bisa cari info yang berhubungan dengan produksi filmmu?
j.Begitu filmnya jadi mau diapakan? Distribusi kemana dan bagaimana?
k.Kenali potensi dirimu, apakah kamu lebih cocok kerja sendiri dan membuat karya yang personal atau kamu lebih cocok bekerja dengan satu tim?
l.Apa kamu punya teman untuk berbagi misi dan visi kamu dalam membuat film kamu? Kenapa nggak ajak teman kamu? Apa lebih baik cari crew yang bukan teman kamu?
m.Apakah kamu cocok jadi director? Atau lebih cocok jado actor? Atau sound designer? Kalau begitu carilah temanmu yang akan produksi film dan bantulah dia dengan kemampuanmu sebaik mungkin.
n.Know your strength, know your limits. Jangan ragu untuk berkolaborasi dengan orang lain. Ketahuilah film is a collaborative work. Filmaking doesn’t always have to be all about directing. Bahkan kemampuan manajerial dalam sebuah produksi film itu adalah bagian dari filmmaking! Apa potensi dirimu yang terbesar?
o.Kenapa kamu masih baca instruksi ini? Ayo cepat bikin film!!
2.Bikin film narativ itu prosesnya dimulai dengan perencanaan dan semua perencanaan akan bergantung pada script film (dengan atau tanpa dialog).
3.NOTE: Kalau kamu tipe orang yang implusif dan spontan, jangan ragu untuk angkat kamera dan mulai merekam dan jangan menunda untuk segera mengedit film tersebut. Karena sama spontannya seperti kamu mengangkat kamera karena instingmu, keinginan untuk mengedit dan menyelesaikan film itu bisa segera hilang.
4.Mulailah dengan apa yang kamu punya dan kamu tahu. Keep it simple! Kalau script kamu melibatkan hal-hal seperti meledakkan mobil Mercedes benz dan robot Gundam skala 1:1, think again. Apakah itu benar-benar perlu dikerjakan? Kalau iya, coba pertimbangkan scriptmu lagi.
5.Jangan tunggu inspirasimu, tulis segera idemu dan jangan berhenti menulis. Setelah selesai, baca ulang dan tulis ulang sampai kamu rasa tepat.
6.Kalau menulis script itu terlalu menyebalkan atau sulit buat kamu, cari seorang scriptwriter. Filmmaking is a collaborative work !
7.Dari script kita bisa melihat semua kebutuhan shooting kita mulai dari jumlah actor, lokasi, property, efek visual dan suara, kebutuhan kamera.
8.Setelah kebutuhan shooting tercatat, mulailah mencari cara untuk memenuhi kebutuhan ini. Mulai dari yang kamu punya. Be realisticly persistent.
9.Selalu kenali kebutuhan teknismu. Jika kamu tidak bisa mengenali kebutuhan teknismu cari teman yang mau membantumu untuk mengenali kebutuhan teknis ini.
10.Jangan ragi untuk menyewa actor/crew profesional kalau budget memungkinkan atau kalau kamu punya teman ‘aktor/crew profesional’ yang mau meluangkan waktu dan tenaga untuk filmmu, pastikan mereka terlibat secara kreatif dan aktif dalam produksimu. Once the join the crew, it’s their film too! Temukan mereka jauh sebelum hari shooting dan pastikan mereka bisa ikut dalam produksimu.
11.Berpikirlah secara editing ketika mengembangkan scriptmu. Fokuslah pada bagian-bagian yang penting bagi perkembangan cerita dalam script filmmu.
12.ALWAYS MAKE A SHOT LIST! Visualisasikan dalam kepalamu simulasi keadaan shootingmu lalu tuangkan dalam kertas untuk mengantisipasi shooting sebenarnya.
13.BUATLAH JADWAL SHOOTING sedetail mungkin dan seteliti mungkin dan PASTIKAN JADWAL INI DIPATUHI.
14.Periksa dan periksa ulang kebutuhan shootingmu.
15.KENALI FORMATMU. Kenali apakah kameramu Celulloid/film atau Analog Video atau Digital Video atau High Definiton. Semakin kamu mengenali format yang akan kamu pakai semakin baik output filmmu. Luangkan sedikit waktu lebih untuk ini. Research sendiri dan/atau cari ahli yang bisa menjelaskan ke kamu. Jangan lupa cari tahu bagaimana caranya supaya output filmmu maksimal!
16.SELALU CHECK KAMERAMU. Baik kamera rental maupun kamera colongan dari mantan pacarmu harus dipastikan bahwa kamera tersebut bekerja dengan baik. Baca manualnya (bisa didownload di internet; cari tahu tipe kameranya) dan lakukan test kamera sampai kamu hafal dengan setiap function dari kamera tersebut (tapi jangan sampai kameranya rusak ya!) KEYWORDS: WHITE BALANCE, APERTURE/ SHUTTER SPEED SETTING, GAIN LEVEL, ND FILTER, dan AUTO/MANUAL FOCUS.
17.Sebelum shooting explore kemungkinan framingmu. Cari tau mengenai perealatan lighting dan aksesoris kamera di rental ala film. Kalau kamu tidak ada uang untuk menyewa alat, paling tidak cari cara untuk mengimitasi alat tersebut secara manual! TIPS: di internet ada banyak tips mengenai kamera (tapi jangan keasikan di sini ya, bisa-bisa lupa sama film yang mau kamu buat!)
18.JANGAN MEREMEHKAN AUDIO! KENALI MIKORPONMU! Pastikan kamu tahu cara rekam dialog dan suara lingkungan (ambient/atmospheric/room noise) sekitar lokasi. TIPS: rekam dialog dengan mikropon sedekat mungkin pada saat framing kamera lekat pada actor. TIPS 2 : rekam suara lingkungan secara terpisah. Ambil suara lingkungan sebelum pindah lokasi lain dan pastikan krumu tahu kamu sedang merekam suara lingkungan dan pastikan mereka tidak bersuara ketika sedang merekam audio.
19.KENALI AKTORMU. Pastikan aktormu sudah mengerti benar scriptmu melalui reading dan rehearsal, dan sebisa mungkin bangun chemistry antara dirimu dan para aktormu.
20.KENALI KRUMU. Tidak bisa ditekankan lebih jauh lagi bahwa membuat film itu adalah kolaborasi. Pastikan krumu mengerti scriptmu dan sebisa mungkin bangun chemistry dengan krumu. Perlakukan semua yang mendukung filmmu dengan respect karena hanya orang gila yang mau membantumu membangun mimpimu.
21.UANG BUKAN SEGALANYA tapi nggak ada salahnya kalau kamu bisa mendapatkan uang untuk filmmu. Yang perlu diingat: kamu nggak sendirian. Pastikan semua yang berhubungan dengan film mendapatkan bagiannya dan pastikan legalitasnya. Hanya karena camera person dalam filmmu adalah sahabatmu, tidak berarti dia gratisan! Paling tidak beri makan krumu dengan layak. Jangan buat kontrak kerja yang layak.
22.KENALI KEUANGAN FILMU. Sedikit atau banyak, pastikan kamu bisa memanage keuangan filmmu. Selalu buat laporan keuangan tertulis dan tercatat. Buatlah budget untuk produksi filmmu dan PATUHI budget tersebut. WORK AROUND YOUR BUDGET. JANGAN BERGANTUNG DENGAN BUDGETMU. 
23.KENALI LOKASIMU. No location, no shooting. Jangan paksa lokasimu untuk menjadi apa yang kamu mau, tapi kenali karakter lokasimu dan berimprovisasilah sesuai dengan karakter tersebut. Pastikan kamu mendapatkan ijin lokasi shootingmu. Hal penting yang harus kamu perhatikan: kemudian akses lokasi dan fasilitas, perijinan lokasi dan keamanan, dan detail lokasi yang berhubungan dengan audio dan visual(e.g: arah matahari terbit dan tingkat keributan lokasi), serta kemungkinan akomodasi. TIPS: cari lokasi yang paling bisa kamu akses secara personal. Misalnya sawah nenekmu atau apartemen sahabatmu.
24.Curi-curi shooting di lokasi tertentu atau “bergerilya” adalah opsi lain untuk shooting sesuai dengan keinginanmu, tapi banyak yang mesti diperhatikan ketika melakukan ini. TIPS: ketika bergerilya sebisa mungkin jangan sampai terlihat ‘lagi shooting’ (eg: pura-pura jadi turis di Borobudur) dan perhatikan framingmu. Jangan sampai ada logo atau apapun yang bisa menjelaskan lokasimu di frame scene tersebut.
25.AKHIRNYA SHOOTING DAY!! Pastikan semua berjalan sesuai rencana yang disiapkan, jangan panik kalau ada yang tidak sesuai tapi selalu berusaha untuk mengambil keputusan yang terbaik.
26.Sebelum kamera rolling aba-aba yang digunakan setelah scene selesai disiapkan adalah (sesuai urutan): QUIET ON SET, CAMERA (aba-aba untuk cameraman yang akan menjawab “Camera Rolling” setelah ia menekan tombol record), SLATE IN (papan dengan keterangan nama film, scne nomor berapa dan take nomer berapa), SOUND (aba-aba untuk sound recordist yang memastikan bahwa audio telah terekam, setelah yakin ia akan menjawab “sound recording”, ACTION (ketika action papan slate di-clap dan keluar frame. Menandakan adegan dimulai). HANYA DIRECTOR YANG BOLEH BILANG CUT KETIKA ADEGAN SELESAI.
27.Point 26 ini hanya acuan standard. Banyak modifikasinya, yang penting adalah bahwa tim produksimu tahu kapan merekam dan kapan selesai merekam dan dibawah aba-aba siapa.
28.JANGAN PERNAH BERPIKIR “Nanti aja pas editing” ketika shooting. PASTIKAN lighting baik, audio baik, shotlist terpenuhi, dan kebutuhan efek terpenuhi.
29.CATAT HASIL SHOOTINGMU UNTUK REFERENSI EDITING. Yang perlu dicatat: kualitas gambar, kualitas audio, dan komentar sutradara (baik atau tidak).
30.AKHIRNYA SHOOTING SELESAI!! Ini artinya pertempuaran baru dimulai di meja editing. Editing itu adalah bagian terpenting dari filmmaking. KENALI POTENSI EDITING DARI AWAL.
31.EDITLAH FILMMU SEBAIK MUNGKIN. EDIT DAN EDIT ULANG!!
32.Gunakan music yang kamu punya ijinnya. TIPS: cari temanmu yang musisi dan buat legal kontrak dengan dia.
33.Tambahkan efek suara pada filmmu. Sebisa mungkin BUAT SENDIRI efek itu. TIPS: buat sesi rekaman sendiri setelah editing selesai.
34.BUAT MASTER COPY dari filmmu dalam format terbaik (BUKAN DALAM BENTUK compressed DVD) dan BACK UP MASTER COPY TERSEBUT.
35.FILM SELESAI!!! Satu perjuangan lagi… MARKETING DAN DISTRIBUTION!!
36.Kemas filmmu sunik mungkin dan cari festival atau distributor untuk filmmu. Siapkan profil diri kamu dalam bentuk CV dan siapkan materi promo filmmu (still photos, one page synopsis, trailer, small flyers, etc) untuk kamu kirim via pos ke pelosok dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar